Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia – Jakarta, 10 September 2024 – Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) secara resmi melepas 137 guru ngaji atau dai untuk diberangkatkan ke berbagai pelosok negeri. Sebanyak 77 dai ikhwan dan 60 dai akhwat yang seluruhnya merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir mengikuti upacara pelepasan yang mengambil tempat di Ruang Nusantara V Gedung MPR-DPR RI, Selasa (10/9).
Acara dihadiri pula oleh Wakil Ketua MPR, Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, Lc., MA, yang berkenan memberikan sambutan untuk melepas para dai. Turut melepas, hadir juga dai muda kondang, Dennis Lim.
Pengiriman guru ngaji muda ke pelosok daerah ini menandai komitmen DDII dalam mencetak kader dakwah yang siap ditempatkan di berbagai wilayah Indonesia.
Para guru ngaji ini telah menyelesaikan masa pendidikan selama empat tahun di STID Mohammad Natsir, sekolah tinggi yang berada di bawah naungan DDII. Menurut Rektor STID Mohammad Natsir, Dr Dwi Budiman Assiroji, M. Pd, para mahasiswa mengikuti tiga tahap pembelajaran yang meliputi dua tahun pertama belajar di asrama dengan praktik dakwah di sekitar kampus, lalu dua tahun kedua bagi para mahasiswa diwajibkan tinggal di masjid dan tergabung dalam Komunitas Pecinta Masjid, sementara mahasiswi aktif di majelis taklim. Mereka juga berpartisipasi dalam program Kafilah Dakwah saat bulan Ramadhan. Pada tahap akhir, mereka berdakwah secara mandiri ke daerah-daerah yang seringkali terpencil dan jauh dari akses publik.
Upacara ditandai dengan pengenaan sorban putih secara simbolik kepada para dai yang akan ditempatkan di Papua, Maluku, Riau, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Selatan. Ini merupakan pelepasan kedua yang diselenggarakan di Gedung MPR DPR RI dan menunjukkan semakin luasnya jangkauan dakwah yang diemban oleh DDII.
“Dewan Dakwah selalu berfokus pada pengawalan akidah umat, terutama di daerah-daerah yang sulit diakses dan rawan pemurtadan,” ujar Sekretaris Umum DDII Drs. Avid Solihin, MM, yang memberikan sambutan di acara tersebut. Sejak awal berdirinya, lanjut Avid, DDII terus mencetak kader dakwah yang tangguh untuk ditempatkan di wilayah-wilayah tersebut. Hingga saat ini, lebih dari 1.067 alumni STID M. Natsir telah tersebar di berbagai penjuru negeri.
Wakil Ketua MPR, Dr. Hidayat Nur Wahid, Lc, MA menyampaikan pesan kepada para dai muda untuk meneladani jejak dakwah Mohammad Natsir dan bersinergi dengan berbagai elemen bangsa, termasuk pemerintah daerah dan DPRD. “Tugas kita ke depan adalah menyelamatkan Indonesia agar tumbuh generasi emas, bukan generasi cemas, dan ini menjadi amal jariyah kita,” tegas Hidayat Nur Wahid.
Sementara itu pendakwah muda Koh Dennis Lim memberikan motivasi kepada para dai yang dilepas bertugas. Dennis mengingatkan pentingnya niat lurus dalam berdakwah karena yang akan Allah nilai bukanlah seberapa banyak orang yang berhasil di-Islamkan melainkan niat ikhlas dai dalam melaksanakan dakwah.
Dukungan para mitra menjadi faktor penting keberhasilan program kaderisasi DDII ini. Dalam acara pelepasan hadir sembilan mitra yakni, PT Paragon Technology & Innovation, ZIS Indosat, BSI Maslahat, PT. Askrindo Syariah, UPZ Bank Permata Syariah, PT. OTICS Indonesia, UPZ BAZIS BTN, Masjid An-Nur Mandiri Plaza, dan BAZNAS. Seluruh mitra tersebut berperan aktif dalam mendukung program-program dakwah yang digagas oleh DDII.
Di penghujung acara, LAZNAS Dewan Dakwah meluncurkan program inovatif “Kencleng Masjid Digital” yang memungkinkan donatur berdonasi secara digital kapan dan di mana saja. Kencleng Masjid Digital diharapkan dapat meningkatkan kemudahan berdonasi sekaligus menjamin transparansi dalam penyaluran dana.
Narahubung
LAZIS Dewan Dakwah
Mustaqim
WA: +62 857-2778-3926