Jakarta- Sebanyak 58 santriwan dan santriwati Madrasah Al-Qur’an (MAQ) Al-Uswah, Jakarta Timur berkunjung ke Perpustakaakaan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia pada Kamis (11/12/25).
Kunjungan Tarbiyah tersebut diterima dengan hangat oleh Ust. Abdul Kadir Badjuber, M.Pd.I (Kepala Masjid Al-Furqan), Hadi Nur Ramadhan (Kepala Biro Perpus Dewan Dakwah) dan para Staf Perpustakaan Dewan Dakwah.

Ust. DAbdul Qadir Badjuber, M.Pd.I bersama Siswa MAQ Al-Uswah di Perpustakaan Dewan Dakwah
Dalam kunjungan tersebut, salahsatu santri MAQ bernama Hamzah (10 tahun), begitu senang berkunjung wisata sejarah ke Perpustakaan Dewan Dakwah.
“Seru banget Ustad Hadi menceritakan sejarah tokoh-tokoh hebat Indonesia. Nanti saya akan bawa teman-teman saya ke sini”. ujarnya
Ust. M. Yamin, guru 8MAQ Al-Uswah, merasa senang bisa membawa anak-anak didiknya ketempat yang sangat bersejarah.
“Kami sampaikan terimakasih kepada Ustd. Hadi dan team yang menjelaskan sejarah tokoh-tokoh hebat ke pada anak-anak dengan bahasa yang sangat mudah dan dimengerti oleh anak-anak. Saya melihat anak-anak sangat antusias sekali melihat pemaparan dari Ust. Hadi”. ujar Yamin
Beliau menambahkan, akan merutinkan kunjungan wisata sejarah ke Perpustakaan Dewan Dakwah.
“Agar anak-anak semakin mengenal para pahlawan Indonesia.” ungkap M. Yamin yang merupakan alumni STID M. Natsir ini.
Kepala Biro Perpustakaan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Ust. Hadi Nur Ramadhan menyampaikan bahwa Perpustakaan Dewan Dakwah bukan hanya untuk orang dewasa saja. Namun dibuka untuk semua usia.

Ust. Hadir Nur Ramadhan bersama Siswa MAQ Al-Uswah di Perpustakaan Dewan Dakwah
“Perpustakaan ini bukan hanya untuk orang dewasa saja. Walaupun banyak buku-buku untuk orang Dewasa. Tapi buku-buku ini juga bisa dibaca oleh anak-anak cilik dan remaja dengan bimbingan para mentor dan guru yang mengajarkannnya”. Jelas Hadi
Pustawakan dan Sejarawan Muda ini menyampaikan, dalam rangka meramaikan dunia litetasi di lingkungan Kramat Raya 45, ke depan Perpustakaan Dewan Dakwah akan menyiapkan koleksi khusus buku-buku anak. Baik itu ensiklopedi, komik dan buku sejarah.
“Kami mengajak kepada sekolah dan pesantren di seluruh Indonesia untuk datang wisata sejarah ke Perpus Dewan Dakwah”. Imbuhnya
Pria asal Betawi ini yakin, jika anak-anak sedari dini sudah “dijejali” riwayat dan sejarah orang-orang besar. Mereka akan punya jiwa dan pribadi yang kokoh.
“Insya Allah, dengan begitu 15 sampai dengan 20 tahun lagi, generasi bangsa Indonesia akan menjadi generasi emas 2045”. Pungkas Hadi dengan penuh optimis.
Humas Dewan Dakwah
Editor: Abu Dzakir