Al Khair Foundation Inggris Ajak Lembaga Kemanusiaan di Indonesia Kolaborasi Bantu Palestina

Tragedi kemanusiaan di Gaza dan Tepi Barat sejak 7 Oktober lalu masih terus terjadi hingga kini. Lebih dari 39.000 nyawa melayang, termasuk anak-anak, dan lebih dari 100.000 orang terluka. Jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sembari berharap mendapatkan tempat berlindung yang aman.

by dewandakwah

DewanDakwah, Jakarta– Sejak tragedi ini terjadi, Al-Khair Foundation, badan amal internasional Islam yang berbasis di Inggris berada di garis depan memberikan bantuan bagi rakyat Palestina. Untuk menguatkan dukungan bagi Palestina, Chairman Al Khair Foundation, Chairman Al Khair Foundation, Imam Qasim Rashid Ahmad melakukan kunjungan ke beberapa kota di Indonesia, serta bertemu dengan para pemangku kebijakan.

“Meskipun dalam kondisi yang sangat berbahaya bahkan bertaruh nyawa, staf dan relawan Al Khair Foundation tak henti-hentinya berusaha untuk menjangkau dan menghibur mereka yang sedang dilanda kengerian. Kami selalu berusaha menjadi yang pertama dalam setiap terjadi krisis,” kata Chairman Al Khair Foundation, Imam Qasim Rashid Ahmad dalam media briefing di Jakarta, Kamis (15/08/24).

Didirikan pada tahun 2003 oleh Imam Qasim Rashid Ahmad, Al-Khair Foundation dimulai sebagai sebuah sekolah dan terus berkembang menjadi salah satu badan amal Muslim yang paling sukses di Inggris. Berkat kemurahan hati dan komitmen para donatur, Al Khair Foundation terus berkembang.

“Kami telah berhasil membantu lebih dari 50 juta orang di 74 negara tanpa memandang ras, agama, atau afiliasi politik mereka, dengan menyediakan air bersih, makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan pelatihan, serta menyantuni para yatim piatu dan para janda. Saat ini Kami bekerja di berbagai negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Timur Tengah, meringankan penderitaan orang-orang dan masyarakat yang rentan,” ujar Pria yang juga CEO Iqra TV, sebuah TV Channel yang berbasis di UK.

Pasca 7 Oktober 2023, lanjutnya, gudang Al Khair Foundation di Mesir mengkoordinasikan upaya bantuan untuk masyarakat Palestina di Gaza. Gudang ini menjadi pusat kegiatan, mengatur dan memuat bantuan ke truk kargo yang akan menuju Rafah dan, pada akhirnya, menyeberangi perbatasan ke Gaza.

“Hingga Akhirnya perbatasan Rafah ditutup, kami telah mengirimkan lebih dari 225 truk bantuan ke Gaza, memberikan dampak yang signifikan dalam meringankan krisis kemanusiaan,” ungkapnya.

Kendati mengalami hambatan tutupnya perbatasan Rafah, Tim Al Khair menurut Imam Qasim tetap mengupayakan bantuan untuk terus masuk ke Jalur Gaza, melalui Gerbang Zikim dan Erez di perbatasan Gaza Utara.

“Kami pun bekerja sama dengan Kerajaan Hasyimiyah Yordania, untuk mengupayakan masuknya bantuan. Kini gudang kami di Yordania menjadi pusat kegiatan, mengatur dan memuat bantuan ke truk kargo yang akan menuju Gaza Utara,” jelasnya.

Komitmen Al-Khair Foundation terhadap Gaza tidak hanya sebatas memberikan bantuan dan membangun Rumah Sakit Al-Khair. Di wilayah yang bergulat dengan tantangan perawatan kesehatan sehari-hari, upaya Al Khair Foundation berfokus pada penyelamatan nyawa, meringankan penderitaan, dan menawarkan bantuan.

“Selain itu, pabrik desalinasi Kami memerangi kelangkaan air yang diperburuk oleh perang saat ini, dengan menyediakan air minum bersih melalui teknologi canggih yang memurnikan air laut,” lanjutnya.

Di tengah-tengah pengeboman, dapur umum Al Khair Foundation juga terus beroperasi menyediakan makanan bergizi. “Alhamdulillah kami merawat 6.500 anak yatim piatu selama tragedi kemanusiaan ini, memberikan dukungan, bimbingan, dan tempat berlindung yang aman bagi mereka,” ungkap Imam Qasim.

Al Khair juga menggulirkan Kampanye Convoy of Mercy dengan mengaktifkan gudang di Amman, Yordania yang berfungsi sebagai pusat penerimaan pasokan kargo bantuan harian. Pendekatan komprehensif ini melibatkan pengelolaan secara efisien seluruh proses pemuatan bantuan penting. Lokasi yang strategis ini memungkinkan untuk menyederhanakan proses distribusi, memastikan bantuan sampai ke tempat tujuan dengan cepat dan efektif.

“Untuk lebih memperkuat dampak di lapangan, kami mengajak berbagai organisasi untuk berkolaborasi terlibat dalam Convoy of Mercy,” kata Imam Qasim.

Menariknya, organisasi yang terlibat dalam program ini akan diundang untuk mengirimkan perwakilan ke Amman, Yordania, dimana mereka dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pemuatan, serta mendokumentasikan keterlibatan mereka dalam upaya kemanusiaan ini.

Pendekatan kolaboratif ini tidak hanya menumbuhkan rasa keterlibatan langsung bagi organisasi pendukung, tetapi juga memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses distribusi bantuan.

“Dengan bergandengan tangan dan menjadi bagian dalam Kampanye Convoy of Mercy, kita bisa memberikan dampak jangka panjang bagi kehidupan masyarakat Gaza yang sangat membutuhkan bantuan,” pungkasnya.

Sementara itu, Director AKF Southeast Asia, Alamawi mengatakan melalui Al Khair Foundation Southeast Asia, AKF turut serta menebar manfaat mulai dari gempa Palu, banjir Sintang, gempa Mamuju Majene, banjir Demak hingga distribusi paket rutin di bulan Ramadhan, “seperti membagikan paket sembako, kado hari raya, hingga paket berbuka,” ujarnya.

Selain itu, melalui Yayasan Alkhair Internasional Indonesia yang didirikan oleh H. Ade Salamun sejak 2019 yang ditunjuk sebagai AKF Southeast Asia regional office, program membangun belasan masjid di seluruh Indonesia serta fasilitas umum berupa sumur dan MCK telah terlaksana, sudah lebih dari 150rb penerima manfaat yang terbantu di Asia tenggara, terutama Indonesia.

“Kami terus bekerja untuk menjadi bagian dari solusi kemanusiaan, khususnya di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Kamboja dan Myanmar,” ungkap Alamawi. Ia berharap, kehadiran Al Khair Foundation dapat menjadi bagian dari solusi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh penduduk global saat ini.

You may also like

Leave a Comment